🫏 Peningkatan Ekspor Kerajinan Tangan Dapat Ditempuh Pemerintah Melalui

MeningkatkanEkspor Kerajinan Tangan,- Produksi kriya atau kerajinan tangan merupakan penyerap tenaga kerja yang besar bagi negara-negara berkembang, Skip to content. 21/05/2022. Geneannsyarns.
Peningkatan Ekonomi Masyarakat Melalui Usaha Kerajinan Tangan Anyaman Purun di Kampung Purun BanjarbaruPeningkatan Ekonomi Masyarakat Melalui Usaha Kerajinan Tangan Anyaman Purun di Kampung Purun BanjarbaruThis research was conducted to find out 1 What is the role of purun woven handicrafts to improve the community&39;s economy in Kampung Purun 2 supporting and inhibiting factors of community efforts in Kampung Purun in improving the economy through the craft of purun research method used in this study is a qualitative approach—interview, Observation, and Documentation data collection techniques. Data analysis uses data results of research and discussion conducted on improving the community&39;s economy through the study of purun woven craft in Kampung Purun, Banjarbaru City, then it can be concluded as follows the role of purun woven handicrafts to improve the community&39;s economy, which is to have great potential in absorbing labor and having the ability to utilize local raw materials. At the same time, the supporting factors and obstacles to the efforts of the community in Kampung Purun in improving the economy through the cultivation of purun...
\n\n \npeningkatan ekspor kerajinan tangan dapat ditempuh pemerintah melalui
Kalaulewat tangan-tangan kami bisa sampai terkirim ke luar negeri," ucapnya. Ekspor produk kerajinan tangan melalui Shopee mengalami kenaikan lebih dari empat kali di sepanjang tahun 2021. Pertumbuhan ekspor ini merupakan hasil dari meningkatnya penjualan produk UMKM lokal dengan kualitas yang mampu bersaing.
Jakarta ANTARA - Industri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM di Indonesia memiliki potensi yang besar untuk menyasar pasar luar negeri melalui ekspor, khususnya di era revolusi teknologi saat ini. Namun, masih ada stigma yang menganggap bahwa melakukan ekspor di Indonesia sulit dan penuh dengan kendala. Hingga saat ini, kontribusi UMKM terhadap ekspor masih minim. Data Kementerian Koperasi dan UKM pada September 2022 mencatat bahwa kontribusi UMKM terhadap ekspor non-migas masih di posisi 15,7 persen. Jumlah tersebut masih rendah dibandingkan beberapa negara lain, seperti Singapura yang sebesar 41 persen, Thailand 29 persen, atau China 60 persen. Pengamat Ekonomi Digital dari Institut of Economic and Finance Indef Nailul Huda mengatakan masih rendahnya ekspor oleh UMKM disebabkan oleh sejumlah faktor. Mulai dari keterbatasan sumber daya manusia hingga kendala dalam produksi, baik dari segi kualitas, kuantitas, maupun standarisasi. UMKM, kata dia, masih kesulitan bersaing di pasar ekspor. "Kalau kita lihat misalkan dari segi produksi, dari pihak importir sana mau dia mengirimkan misalkan 100 ribu barang, tetapi terkadang UMKM kita tidak cukup. Makanya memang kontribusinya masih minim kalau kita lihat dari sisi kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional," ujar Nailul saat dihubungi ANTARA, Jumat. Peneliti Institute for Development of Economics and Finance Indef Nailul Huda. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/aww/pri. Dia menilai, sebenarnya terdapat potensi besar dalam pangsa pasar domestik yang harus dioptimalkan terlebih dahulu sebelum UMKM dapat memanfaatkan potensi ekspor secara maksimal dan berdaya saing guna memanfaatkan peluang integrasinya ke pasar global melalui ekspor. Kegiatan ekspor sendiri sejauh ini masih memiliki imej sulit di kalangan pelaku UMKM, khususnya untuk hal-hal terkait birokrasi. Padahal, pada era revolusi teknologi saat ini, jalan masuk ke pasar global itu bisa dilakukan dengan integrasi ke platform digital. Dalam hal pemanfaatan teknologi untuk ekspor, Nailul menjelaskan hadirnya platform digital seperti e-commerce dapat dimanfaatkan oleh UMKM untuk memasarkan produk mereka tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga hingga mancanegara. "Kalau kita lihat, potensi ke situ UMKM memanfaatkan e-commerce untuk ekspor memang ada, pasti ada," ujar Nailul. Baca juga Tasya Farasya raup Rp600 juta berkat "spill link" produk e-commerce Baca juga Menciptakan marketplace aman butuh kolaborasi semesta Setelah akses pasarnya dibuka oleh e-commerce, UMKM ditantang untuk bersaing dengan permintaan pasar global dan dituntut untuk memiliki strategi yang cerdas. Stigma atas sulitnya ekspor pun bisa dihilangkan dengan pengetahuan dan motivasi pelaku UMKM itu sendiri. Ditambah dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk e-commerce yang menjadi platform bagi pelaku UMKM untuk melakukan ekspor. Tingkatkan literasi SDM agar berdaya saing Potensi bagi UMKM lokal untuk melakukan ekspor sangat besar. Produk-produk lokal Indonesia memiliki keunikan, keaslian, dan kualitas yang dapat menarik minat pasar global. Produk kerajinan tangan, makanan dan minuman tradisional, tekstil, hingga produk alam lainnya memiliki potensi ekspor yang tinggi. Namun, Nailul menilai potensi ekspor tersebut masih belum bisa dimanfaatkan dengan maksimal oleh para pelaku UMKM. Salah satu penyebabnya karena kualitas sumber daya manusia SDM yang masih belum memadai, seperti salah satu faktor yang diulas sebelumnya. UMKM, kata dia, perlu meningkatkan kemampuan manajerial dan kualitas produk agar dapat bersaing secara global. Edukasi dan pelatihan yang lebih masif harus diberikan kepada pelaku UMKM agar mereka dapat meningkatkan kualitas produk dan manajemen bisnis mereka. Selain itu, pelatihan dan pendampingan kepada UMKM dalam hal literasi digital untuk ekspor juga penting untuk dilakukan. UMKM perlu mengadopsi teknologi baru, mengembangkan produk yang inovatif, dan meningkatkan kualitas produk mereka untuk memenuhi standar internasional. "Tugas dari dunia usaha, baik dari yang kecil maupun yang besar bisa berkontribusi di situ dan juga dari pemerintah tentunya memang harusnya mereka juga memberikan pelatihan secara lebih masif," kata Nailul. Platform e-commerce jadi enabler UMKM ekspor Dalam situasi ekonomi yang tidak stabil, diversifikasi pasar menjadi penting untuk menjaga kelangsungan usaha UMKM. Upaya UMKM untuk melakukan ekspor pun telah mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Sistem dan mekanisme ekspor di Indonesia kini telah mengalami perkembangan yang signifikan. Pemerintah memberikan dukungan bagi UMKM yang berkeinginan untuk "go export" melalui implementasi Peraturan Pemerintah PP Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM. Nailul juga menekankan pentingnya peningkatan standar produk dan layanan. Pelaku UMKM perlu memperhatikan standar nasional Indonesia dan menjaga kualitas produk agar dapat bersaing di pasar ekspor. Sementara itu, terkait pemanfaatan platform digital, Nailul juga menyampaikan beberapa langkah konkret yang dapat dan telah dilakukan oleh e-commerce untuk mendukung ekspor UMKM. Baca juga Indeksi logistik e-commerce China pada Mei cetak angka tertinggi E-commerce harus mengambil peranan untuk memberikan edukasi dan pelatihan bagi pelaku UMKM. Dengan demikian, e-commerce tidak hanya berperan sebagai wadah bagi pelaku UMKM melainkan juga pendidikan tentang proses ekspor yang mudah. Selanjutnya, pelayanan ekspor melalui platform digital juga perlu ditingkatkan. E-commerce dapat mempermudah proses ekspor bagi UMKM dan meningkatkan jejaring dalam lapangan, misalnya dengan menyediakan penyuluh yang dapat memberikan informasi dan bimbingan kepada UMKM yang ingin ekspor, termasuk sistem pemasaran yang jitu untuk meningkatkan eksposur produk-produk UMKM. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan UMKM Indonesia dapat memanfaatkan potensi ekspor dan meraih kesuksesan di pasar global. Solusi UMKM untuk ekspor sudah ada bersama e-commerce Sejumlah pelaku UMKM sudah membuktikan kemudahan ekspor melalui platform digital, meskipun berasal dari daerah hanya berjualan kerajinan tangan produksi rumahan. Pengalaman UMKM tersebut, nyatanya memantik perhatian netizen Twitter Indonesia. Dikutip dari akun Twitter Banyusadewa, yang mengetahui bahwa aksesoris handmade yang akan dibelinya dari toko online Pituyogbatikcraft, telah terjual hingga Singapura dan FIlipina melalui marketplace. “Iseng nanya lapaknya, dia rekomendasiin aksesoris yang ini. Dan katanya ini barangnya yang ini jg sering dipesen sama orang di Singapur sama Filipin. HAH? Gw baru tau kalo orang dari luar negri bisa pesen barang dari Indonesia lewat si toko oren! Ini seriusan yah?” ungkap Banyu. Adalah Hamidah Oktafiana, pemilik usaha Pituyogbatikcraft yang memasarkan produk batik dan aksesorisnya ke mancanegara. Sejak 2021, Hamidah membuka toko di e-commerce Shopee. Secara rutin, dia memproduksi puluhan produk menggunakan kain batik perca yang diperoleh dari industri batik lokal. Hamidah tidak menyangka karyanya yang membawa unsur budaya Indonesia itu berhasil terjual sampai ke luar negeri. “Hampir setiap bulan ada, produk gelang atau kalung terjual ke Filipina dan Singapura. Saya juga tadinya nggak tahu, tiba-tiba ada notifikasi aja, kalau produk saya sudah terjual di negara tersebut lewat program ekspor,” ujar Hamidah. Melalui Program Ekspor Shopee, Hamidah mampu memperluas jangkauan pasar Pituyogbatikcraft ke pasar global sekaligus mempromosikan budaya Indonesia ke luar negeri. Hamidah dan jutaan UMKM lainnya kini punya peluang lebih besar untuk bisa melakukan ekspor dengan mudah. Saat keterampilan, peluang, dan permintaan hadir, maka harapan untuk mewujudkan ekonomi Indonesia yang gemilang dari UMKM akan segera terwujud. Baca juga Bank Neo Commerce sediakan layanan tarik tunai "cardless" di Indomaret Baca juga Mendorong pertumbuhan baru di sektor e-commerce dengan Huawei Cloud Baca juga FUTR- imBee kolaborasi hadirkan Conversational Commerce di IndonesiaPewarta Fathur RochmanEditor Maria Rosari Dwi Putri COPYRIGHT © ANTARA 2023
Padaumumnya petani melakukan usaha budidaya tanaman bertujuan untuk memenuhi konsumsi, melalui dana Desa dapat diupayakan peningkatan pendapatan petani sebagai produsen benih tanaman pangan. Komoditas tanaman pangan yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai "benih" adalah padi, jagung dan kedelai di daerah-daerah sentra
Indonesia mampu meningkatkan kinerja ekspor barang kerajinan berupa ukiran akar kayu produk tersebut belum diproduksi banyak negara sehingga produk ukiran akar kayu Indonesia Laku keras di pasar luar negeri ilustrasi tersebut menunjukkan manfaat pasar internasional di bidang ekonomi yaitu pasar produksi B memperoleh laba melalui eksporC menjaga stabilitas harga produkB memenuhi kebutuhan masyarakat tolong dijawab sluur ya​ Jawaban pasar produksiPenjelasankarena semakin banyak barang yg berhasil terjual pasar saham indonesia menjadi meningkat jadi tidak ada hubungan nya dengan memenuhi kebutuhan masyrakatkasih binta lima ya dan jadikan yg terbaikSEJUTA POHON yang membuat ku tersadar bahwa kau bukan lagi milik ku sampai kini masih ku coba,tuk terbangun dari mimpi ku
PentingnyaPerlindungan Hak Cipta Kerajinan Tangan Indonesia. Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik. Indonesia kehilangan potensi pasar sedikitnya US$ 13,5 Juta pertahun akibat ekspor kerajinan Indonesia ke berbagai negara dilakukan melalui negara tetangga, Malaysia. "Potensi kehilangannya 10 hingga 15 persen dari total ekspor

Penelitian bertujuan menganalisis determinan dan faktor dominan pengembangan ekspor industri kerajinan Indonesia jangka pendek dan jangka panjang. Data time series dengan purposive sampling. Variabel bebas terdiri jumlah usaha mikro kecil menengah, Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, Kredit usaha rakyat KUR, dan Inflasi, sedangkan variabel terikat adalah Nilai ekspor industri kerajinan Indonesia. Metode analisis menggunakan Regresi Berganda OLS dengan Error Correction Model ECM. Hasil penelitian adalah jumlah usaha mikro kecil menengah, Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, Kredit usaha rakyat, dan Inflasi merupakan determinan ekspor industri kerajinan Indonesia. Faktor dominan peningkatan ekspor industri kerajinan Indonesia pada jangka panjang adalah jumlah UMKM, sedangkan pada jangka pendek adalah besaran KUR. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 Buku 2 ”Sosial dan Humaniora“ DETERMINAN EKSPOR INDUSTRI KERAJINAN INDONESIA Rudianto1, Darwati Susilastuti2 1. Dosen Fakultas Ekonomi Institut Bisnis dan Multimedia Asmi 2. Dosen Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Borobudur Email rudianto darwatisusi Abstrak Penelitian bertujuan menganalisis determinan dan faktor dominan pengembangan ekspor industri kerajinan Indonesia jangka pendek dan jangka panjang. Data time series dengan purposive sampling. Variabel bebas terdiri jumlah usaha mikro kecil menengah, Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, Kredit usaha rakyat KUR, dan Inflasi, sedangkan variabel terikat adalah Nilai ekspor industri kerajinan Indonesia. Metode analisis menggunakan Regresi Berganda OLS dengan Error Correction Model ECM. Hasil penelitian adalah jumlah usaha mikro kecil menengah, Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, Kredit usaha rakyat, dan Inflasi merupakan determinan ekspor industri kerajinan Indonesia. Faktor dominan peningkatan ekspor industri kerajinan Indonesia pada jangka panjang adalah jumlah UMKM, sedangkan pada jangka pendek adalah besaran KUR. Kata Kunci Usaha Mikro Kecil Menengah, Nilai tukar rupiah, Kredit Usaha Rakyat, Inflasi, Ekspor industri Kerajinan, ECM 1. Pendahuluan Peranan ekspor sebagai salah satu sumber utama penerimaan devisa negara adalah sangat strategis dan penting dalam menunjang kelangsungan pembangunan perekonomian nasional. Ekspor juga berpengaruh dalam upaya peningkatan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi, serta memberikan kontribusi dalam penciptaan lapangan usaha dan peningkatan lapangan kerja serta peningkatan pendapatan, merupakan sumber devisa negara yang dapat digunakan untuk membiayai impor dan hutang negara. Oleh karena itu, pemerintah melakukan berbagai upaya dalam rangka menggenjot kinerja ekspor nasional. Neraca perdagangan Indonesia tahun 2017 surplus 11,84 miliar dolar AS, naik 16,22 persen dan nilai impor naik 15,66 persen year on year. Melemahnya kinerja perdagangan Indonesia disebabkan salah satunya karena rendahnya daya saing dalam percaturan liberalisasi perdagangan. Ekspor Indonesia ditopang oleh kinerja ekspor non migas. Ekspor non migas naik sebesar 15,8%. Ekspor barang-barang non migas yang mengalami kenaikan signifikan. Lebih lanjut, untuk mengantisipasi defisit neraca perdagangan total yang berkelanjutan serta perlambatan ekspor non migas maka perlu dirancang strategi pengembangan ekspor dengan mempertimbangkan core competitiveness produk-produk ekspor Indonesia. Nilai ekspor industri kerajinan menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Selanjutnya ekspor industri kerajinan terus mengalami peningkatan sampai tahun 2016. Secara rata-rata selama periode 2010−2016 ekspor kerajinan mengalami peningkatan sebesar 6,93 persen per tahun. Peningkatan terbesar ekspor industri kerajinan terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar US$ juta atau sebesar 14,46 persen. Negara utama tujuan ekspor industri kerajinan adalah Amerika Serikat, Swiss, Jepang, Singapura, Jerman, Tiongkok, Hongkong, Belgia, Korea Selatan dan Inggris. Peningkatan nilai ekspor komoditas subsektor kriya yang cukup signifikan tersebut menjadikan Swiss sebagai negara kedua tujuan ekspor industri kerajinan pada tahun 2016, menggeser posisi Jepang. Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 Buku 2 ”Sosial dan Humaniora“ Ekspor industri kerajinan Indonesia terkendala berbagai hambatan antara lain Peraturan terkait isu keamanan lingkungan, kesehatan dan keselamatan konsumen; bahasa; kompetitor; pemasaran masih terbatas menjadi salah satu kendala sulitnya UMKM berkembang di luar negeri. Permasalahan UMKM saat ini adalah permodalan Lijun, 2016, h. 1145. Pemberian kredit dengan bunga ringan penting mengingat kebutuhan pembiayaan modal kerja dan investasi. Pembiayaan tantangan terbesar bagi UMKM adalah pengelolaan keuangan yang efektif baik untuk menjalankan organisasi serta untuk kegiatan ekspansi dalam pertimbangan persaingan global Zhang, 2014, Masalah nilai tukar rupiah terhadap mata uang US dollar juga turut mempengaruhi besarnya kecil nilai ekspor kerajinan Indonesia. Nilai tukar rupiah yang berubah-ubah dan tidak stabil sangat mempengaruhi keadaan ekonomi makro nilai tukar rupiah merefleksikan menurunnya permintaan masyarakat terhadap rupiah karena menurunnya peran perekonomian nasional atau karena meningkatnya nilai mata uang asing sebagai alat pembayaran internasional sehingga biaya impor mengalami kenaikan. Variabel kedua adalah tingkat suku bunga dan variabel ketiga terjadinya inflasi menjadi masalah, ketika terjadi nilai rupiah yang melemah membuat terjadinya ketimpangan pada barang-barang ekspor dan perusahaan yang berorientasi pada bahan baku impor. Faktor lain yang mempengaruhi ekspor industri kerajinan Indonesia adalah masalah inflasi. Pada umumnya terjadinya inflasi memicu pertumbuhanimpor lebih cepat berkembang dibandingkan dengan pertumbuhan eskpor Sukirno, 2012. Dapat dikatakan inflasi memiliki hubungan negatif terhadap ekspor Wardhana, 2011. Diberbagai negara maju semakin bertambahnya jumlah uang beredar merupakan penyebab inflasi dan berbeda halnya dengan negara berkembang inflasi sendiri disebabkan ketidakseimbangan fiskal yakni adanya depresiasi nilai tukar serta pertumbuhan jumlah uang yang sangat tinggi Totonchi, 2011. Pemerintah diberbagai negara pasti akan berusaha membuat inflasi di negaranya berada pada batas normal. Inflasi menjadi sebab perekonomian menjadi lesu karena harga barang dan kebutuhan pokok kian terus melambung Mankiw, 2009.dengan banyaknya wirausahawan yang bergerak di bidang kerajinan, akan menghasilkan peluang usaha yang baru sekaligus punya andil untuk menyerap tenaga kerja yang ada di Indonesia. Produktivitas UMKM Indonesia dari kategori industri kerajinan dalam menghadapi tantangan ekspor telah teruji dengan kontribusinya yang signifikan terhadap penciptaan lapangan pekerjaan dan devisa negara. Semakin tumbuhnya industri kerajinan dan pasar domestik serta ekspor yang meluas maka lapangan kerja jadi terbuka. Usaha kerajinan mampu mengembangkan sektor riil, menciptakan lapangan kerja, dan memberikan penghasilan bagi semua elemen yang terlibat dalam usaha tersebut. Pertumbuhan ekspor produk kerajinan tangan pernah mencapai 5-6 persen. Kontribusi dari ekspor kerajinan terhadap pertumbuhan sendiri bukan hanya secara langsung, tetapi juga secara tidak langsung di mana pertumbuhan ekspor yang mapan mendorong pertumbuhan daya beli masyarakat yang kemudian juga menjadi faktor penunjang pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Pada paper membahas masalah faktor jumlah UMKM, nilai tukar rupiah terhadap dolar amerika, kredit usaha rakyat dan inflasi pengaruhnya pada ekspor industri kerajinan. Permasalahannya adalah apa determinan dan faktor dominan pengembangan ekspor industri kerajinan Indonesia jangka pendek dan jangka panjang? 2. Tinjauan Pustaka Isu sentral ekonomi makro adalah pertumbuhan ekonomi, pengangguran, inflasi, dan ketidakstabilan kegiatan ekonomi, serta masalah neraca perdagangan dan neraca pembayaran Bakti, Rakhmat, dan Syahrir, 2010. Kebijakan ekonomi yang dirumuskan pemerintah harus disesuaikan dengan tujuan dan target yang harus dicapai Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 Buku 2 ”Sosial dan Humaniora“ dengan kebijakan yang akan dibuat. Kebijakan jangka pendek bertujuan untuk menjaga stabilitas, sedangkan kebijakan jangka panjang ditujukan untuk pertumbuhan. Ekonomi kreatif merupakan pengembangan konsep berdasarkan aset kreatif yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi Dos Santos, 2007. Kegiatan kerajinan merupakan kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan distribusi produk yang dibuat dan dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang berawal dari desain awal sampai dengan proses penyelesaian produknya. Meskipun diproses dengan peralatan yang relatif sederhana, namun produk kerajinan memiliki nilai artistik yang sangat tinggi hingga memiliki daya jual yang cukup mahal. Produk kerajinan pada umumnya hanya diproduksi dalam jumlah yang relatif kecil bukan produksi massal. Volume produksi yang dapat dihasilkan oleh kelompok industri kerajinan ini, sangat bergantung pada jumlah dan keahlian tenaga pengrajin yang tersedia, sehingga kelompok industri ini dapat dikategorikan sebagai industri padat karya Depatement Perdagangan, 2008. Pelaku industri kerajinan masih terbatas pada pengrajin dan pengusaha kerajinan yang masih berskala UMKM yang memainkan peran-peran penting didalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Tambunan, 2013. Dalam posisi strategis tersebut, UMKM masih menghadapi banyak masalah dan hambatan dalam melaksanakan dan mengembangkan usahanya. Masalah dan kendala utamanya manajemen, permodalan, Teknologi, bahan baku, informasi dan pemasaran, infrastruktur, birokrasi dan pungutan, serta kemitraan. Kredit Usaha Rakyat KUR adalah kredit/ pembiayaan kepada Usaha Mikro Kecil Menengah UMKM dalam bentuk pemberian modal kerja dan investasi yang didukung fasilitas penjaminan untuk usaha produktif. KUR adalah program yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia namun sumber dananya berasal sepenuhnya dari dana bank. Kinerja UMKM dapat dipengaruhi oleh inflasi. Menurut Todaro 2004 dan Bachrawi 2004, ekspor adalah kegiatan perdagangan internasional yang memberikan rangsangan guna menumbuhkan permintaan dalam negeri yang menyebabkan tumbuhnya industri-industri pabrik besar, bersama dengan struktur politik yang stabil dan lembaga sosial yang fleksibel. Dengan kata lain, ekspor mencerminkan aktifitas perdagangan internasional, sehingga suatu negara yang sedang berkembang kemungkinan untuk mencapai kemajuan perekonomian setara dengan negara-negara yang lebih maju. Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam ekspor komoditi meliputi Daya saing yang rendah dalam harga dan waktu penyerahan. Daya saing sering dianggap masalah internal eksportir, padahal sesungguhnya masalah nasional yang tak mungkin diatasi oleh pengusaha sendiri, Saluran pemasaran tidak berkembang di luar negeri. Kegiatan ini memerlukan biaya. Akan tetapi, apabila usaha tersebut berhasil, perusahaan akan menikmati keuntungan yang besar dan pada waktu yang sama perusahaan telah memberi sumbangan penting kepada perkembangan ekonomi negara dalam bentuk kenaikan ekspor, pertambahan devisa, pertambahan pajak, pertambahan pendapatan nasional dan pertambahan kesempatan kerja. Dalam melakukan transaksi internasional, setiap negara harus memperhitungkan nilai tukar atau kurs mata uangnya terhadap negara lain agar mempermudah transaksi antar negara. Exchange Rate adalah harga sebuah mata uang dari suatu negara yang diukur atau dinyatakan dalam mata uang lainnya. Nilai tukar memainkan peranan penting dalam keputusan-keputusan pembelanjaan, karena nilai tukar memungkinkan sebuah negara menerjemahkan harga-harga dari berbagai negara ke dalam satu bahasa yang sama Krugman dan Obstfeld, 2006. 3. Metodologi Data time series sampel ditetapkan dengan purposive sampling. Independent variable terdiri dari jumlah usaha mikro kecil menengah X1, Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika X2, Kredit usaha rakyat X3, dan Inflasi X5. Dependent variable nya adalah Nilai ekspor industri kerajinan Indonesia Y. Metode analisis data menggunakan Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 Buku 2 ”Sosial dan Humaniora“ Regresi Berganda OLS dengan Error Correction Model ECM. Formulasi modelnya adalah 1. Ordinary Least Square OLS Multiple Regression Model Ln_EKSPORt = β0 + β1Ln_UMKMt + β2 Ln_KURSt + β3Ln_KURt + β Ln_ Ln_INFLASIt + εt 1 2. Error Correction Model ECM a. Persamaan estimasi jangka panjang L Ln_EKSPORt = b0 + b1Ln_UMKMt + b2 Ln_KURSt + b3 Ln_KURt + b4 Ln_INFLASIt +ECTt 2 b. Persamaan eestimasi jangka pendek S Ln_EKSPORt-1 = b0 + b1Ln_UMKMt-1 + b2 Ln_KURSt-1 + b3 Ln_KURt-1 + b4 Ln_ Ln_INFLASIt-1 + ECTt-1 3 Dimana Ln_Ekspor = Ekspor Industri Kerajinan Indonesia Ln_UMKM = Usaha Mikro Kecil dan Menengah Ln_KURS = Nilai Tukar Rupiah / USD Ln_KUR = Kredit Usaha Rakyat Ln_Inflasi = Inflasi Analisis ECM melalui 3 langkah analisis data yaitu 1 uji stasioner data , 2 uji kointegrasi untuk mengetahui apakah terdapat hubungan jangka panjang dan jangka pendek antara variabel X dengan Y, dan 3 menyusun Error-Correction Model Gujarati, 2006. 4. Hasil Dan Pembahasan Hasil Uji asumi klasik untuk semua variabel teah memenuhi persyaratan. Uji Stasioneritas tahap pertama dalam estimasi data menggunakan unit root test. Berdasarkan hasil pengujian Augmented Dickey-Fuller ADF pada tingkat level yang mencangkup intercept, semua variabel pada tingkat ini nilai probabilitasnya > 0,05. Sampai pada tahap ini, untuk semua variabel dikatakan tidak stasioner pada derajat yang sama yaitu pada tingkat level. Sehingga perlu dilakukan uji derajat integrasi atau uji stasioneritas pada derajat difference sampai semua variabel yang diamati stasioner pada derajat yang sama. Hasil uji statistik ADF pada first difference menunjukkan bahwa nilai probabilitas Critical Value dan nilai Probability 0,014 Critical Value dan nilai Probability S intercept; 2. Jumlah UMKN dan KUR berpengaruh signifikan positip terhadap ekspor baik jangka panjang maupun jangka pendek; 3. Kurs dan Inflasi berpengaruh signifikan negatif terhadap ekspor baik jangka panjang maupun jangka pendek; 4. Variabel bebas yang diteliti berkontribusi besar pada ekspor yaitu 90% pada jangka panjang dan 79% pada jangka pendek; 5 Determinan ekspor industri kerajinan Indonesai jangka panjang adalah jumlah UMKN, sedangkan jangka pendek adalah banyaknya KUR. Pengaruh positif jumlah UMKM berarti bahwa setiap kenaikan jumlah UMKM akan diikuti peningkatan jumlah Ekspor Industri Kerajinan Indonesia. Hasil tersebut menjelaskan bahwa UMKM memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia. UMKM memiliki proporsi sebesar 99,99% dari total keseluruhan pelaku usaha di Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 Buku 2 ”Sosial dan Humaniora“ Indonesia atau sebanyak 56,54 juta unit BPS, 2016. UMKM telah mampu membuktikan eksistensinya dalam perekonomian di Indonesia. Karena mayoritas usaha berskala kecil tidak terlalu tergantung pada modal besar atau pinjaman dari luar dalam mata uang asing. Sehingga, ketika ada fluktuasi nilai tukar, perusahaan berskala besar yang secara umum selalu berurusan dengan mata uang asing adalah yang paling berpotensi mengalami imbas krisis. Bisnis UMKM menyumbang PDB Produk Domestik Bruto sekitar 60% dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Jumlah UMKN merupakan faktor dominan peningkatan ekspor industri kerajinan Indonesia jangka panjang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kredit Usaha Rakyat KUR berpengaruh signifikan dan positif terhadap Ekspor Industri Kerajinan baik jangka panjang maupun dalam jangka pendek. Pada jangka pendek, KUR merupakan determinan pengembangan ekspor. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah 28 Desember 2016, total realisasi kredit KUR Mikro sesar 65,4 triliun. Untuk KUR ritel dan TKI tercatat masing masing sebesar Rp 28,2 triliun dan Rp 151 miliar. Realisasi Penyaluran Kredit Usaha Rakyat KUR tahun 2017 turun dibandingkan dengan realisasi tahun 2016. Hingga 31 Desember 2017 penyaluran KUR mencapai Rp 95,56 triliun atau 89,6% dari target sebesar Rp 106 triliun. Tahun sebelumnya, penyaluran KUR mencapai Rp 94,4 triliun atau 94,4% dari target sebesar Rp 100 triliun. Total KUR tersebut disalurkan kepada sebanyak debitur, melalui 36 lembaga penyalur KUR. Peningkatan industri kerajinan berdasarkan perkembangan jumlah UMKN dalam jangka pendek misal dari tahun ke tahun memerlukan penambahan modal yang bisa didapatkan melalui pemberian KUR. 5. Kesimpulan Kesimpulan pada penelitian ini adalah 1. Jumlah usaha mikro kecil menengah, Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, Kredit usaha rakyat, dan Inflasi merupakan determinan ekspor industri kerajinan Indonesia. 2. Faktor dominan peningkatan ekspor industri kerajinan Indonesia pada jangka panjang adalah jumlah UMKM, sedangkan pada jangka pendek adalah besaran KUR. Daftar Pustaka Bachrawi Sanusi, 2004. Pengantar Ekonomi Pembangunan. Jakarta Rineka Cipta Badan Pusat Statistik, 2014. Ekspor Ekonomi Kreatif 2007-2013. Jakarta Puska daglu Badan Pusat Statistik, 2017. Ekspor Ekonomi Kreatif 2010-2016. Jakarta Badan Pusat Statistik, 2017. Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri. Ekspor Jakarta Badan Pusat Statistik, 2017. Nilai Tukar Valuta Asing di Indonesia Jakarta Bakti, T. Diana, Rakhmat Sumanjaya, dan Syahrir Hakim Nasution, 2010. Pengantar Ekonomi Makro, Medan USU Press Mankiw N Gregory, 2009. Makro Ekonomi. Penterjemah Fitria Liza dan Imam Nurmawan. Jakarta Airlangga Nanga, Muana. 2005. Makroekonomi Teori, Masalah dan Kebijakan, Jakarta PT Raja Grafindo Perkasa Natale, De, Douglas and Gregory 2007. The Creative Economy The New Definition ”A Research Framework for New England and Beyond, Including an Economic Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 Buku 2 ”Sosial dan Humaniora“ Analysis of New England’s Cultural Industries and Workforce. New England Foundation for the Arts. Sukirno, S., 2012. Makro Ekonomi, Teori Pengantar. Jakarta, PT. Rajagrafindo. Tambunan Tulus, 2012. Perekonomian Indonesia kajian teoritis dan analisis Empiris. Bogor Ghalia Indonesia Todaro, Michael dan Smith C Stephen, 2008. Pembangunan Ekonomi. Penterjemah Haris Munandar. Jakarta Erlangga Totonchi, Jalil. 2011. Macroeconomic Theories Of Inflation International Conference on Economics and Finance Research IPEDR. Vol. 4 Halaman 459-462 Zhang, Huilan & Okoroafo Sam C. 2014. An E-Commerce Key Success Factors Framework for Chinese SME Exporters. International Journal of Economics and Finance,6 1. Retrieved from Canadian Center of Science and Education ... In addition, MSMEs business growth in Indonesia is considered important because it absorbs labor and increases economic growth Pusparisa, 2020. The establishment of cooperatives, technology, investment, lending is some of the conditions for success in MSMEs development so that they can produce highly competitive products Tange, 2015;Rudianto & Susilastuti, 2019. ...... Empowering MSMEs for real sector growth and job creation, the Indonesian government issued a policy package by providing credit guarantees for MSMEs through the People's Business Credit KUR. According to Rudianto & Susilastuti 2019, credit has a significant effect on improving MSMEs' performance. MSMEs' large contribution to the economy and high absorption of labor have not been accompanied by an increase in competitiveness. ...... Banking credit is beneficial for MSMEs growth, which is allocated to carry out its intermediation function, plays an important role in reducing information search costs and transaction costs so as to produce efficient resource allocation in MSMEs growth. MSMEs do not need to specifically allocate funds costs for MSMEs' growth Rudianto & Susilastuti, 2019;Tambunan, 2021. KUR is a credit or financing service provided by the government through banks to Micro, Small, and Medium Enterprises that still have good business potential or prospects and can repay their loans. ...Pengantar Ekonomi Pembangunan. Jakarta Rineka Cipta Badan Pusat Statistik, 2014. Ekspor Ekonomi KreatifDaftar Pustaka Bachrawi SanusiDaftar Pustaka Bachrawi Sanusi, 2004. Pengantar Ekonomi Pembangunan. Jakarta Rineka Cipta Badan Pusat Statistik, 2014. Ekspor Ekonomi Kreatif 2007-2013. Jakarta Puska dagluStatistik Badan PusatBadan Pusat Statistik, 2017. Ekspor Ekonomi Kreatif 2010-2016. JakartaMakro Ekonomi. Penterjemah Fitria Liza dan Imam NurmawanN MankiwGregoryMankiw N Gregory, 2009. Makro Ekonomi. Penterjemah Fitria Liza dan Imam Nurmawan. Jakarta Airlangga Nanga, Muana. 2005. Makroekonomi Teori, Masalah dan Kebijakan, Jakarta PT Raja Grafindo PerkasaThe Creative Economy The New Definition "A Research Framework for New England and Beyond, Including an Economic Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 TahunDe NataleGregory H DouglasWassalNatale, De, Douglas and Gregory 2007. The Creative Economy The New Definition "A Research Framework for New England and Beyond, Including an Economic Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN P 2460 -8696Makro Ekonomi, Teori PengantarS SukirnoSukirno, S., 2012. Makro Ekonomi, Teori Pengantar. Jakarta, PT. Indonesia kajian teoritis dan analisis EmpirisTambunan TulusTambunan Tulus, 2012. Perekonomian Indonesia kajian teoritis dan analisis Empiris. Bogor Ghalia IndonesiaPembangunan Ekonomi. Penterjemah Haris Munandar. Jakarta Erlangga Totonchi, JalilMichael Dan TodaroC SmithStephenTodaro, Michael dan Smith C Stephen, 2008. Pembangunan Ekonomi. Penterjemah Haris Munandar. Jakarta Erlangga Totonchi, Jalil. 2011. Macroeconomic Theories Of Inflation International Conference on Economics and Finance Research IPEDR. Vol. 4 Halaman 459-462

Agrofarmco.id-Kementerian Perdagangan melalui Indonesian Trade Promotion Center Los Angeles (ITPC LA) berupaya lebih keras meningkatkan pangsa pasar fesyen dan dan kerajinan tangan (handicraft) di Amerika Serikat (AS), khususnya di tengah pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 ini telah menyebabkan penurunan nilai impor AS dari beberapa negara mitranya, termasuk Indonesia. Kementerian Perdagangan terus berupaya meningkatkan ekspor produk kerajinan tangan ke pasar Jepang. Periode Januari–Mei 2021, ekspor kerajinan tangan ke negeri Sakura itu menembus angka US$ 10,32 juta. Di tengah pandemi, capaian ini memberi angin segar bagi pelaku usaha khususnya UKM Indonesia. Demikian ditegaskan Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Kementerian Perdagangan Marolop Nainggolan di Jakarta, Selasa 6/7/2021. Menurutnya, produk kerajinan tangan Indonesia seperti topi renda dan penutup kepala lainnya lace hats and other headgear sangat digemari publik Jepang. Dalam periode Januari–Mei 2021, nilai ekspornya mencapai US$ 4,15 juta. Beberapa kerajinan juga cukup memberi optimisme, seperti bingkai kayu wooden frame sebesar US$ 2,18 juta, keranjang rotan rattan basketwork sebesar US$ 562 ribu, keranjang anyaman berbahan nabati vegetable material basketwork sebesar US$ 435 ribu; dan wig sintetis synthetic wigs sebesar US$ 423 ribu. Untuk memperkuat kinerja ekspor kerajinan tangan ke Jepang, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Ditjen PEN menggandeng Japan External Trade Oranization JETRO mengadakan seminar web webinar bertema "Mendorong Ekspor Produk Kerajinan Tangan ke Pasar Jepang” beberapa waktu lalu 30/6/2021. Hadir sebagai pembicara yaitu CEO dari PT Kasana International Kreatif, Yoshio Yokobori. Pembicara ini juga merupakan importir untuk produk kerajinan tangan Asia ke pasar Jepang. “Kemendag dan JETRO berharap melalui kegiatan ini para pelaku usaha kerajinan tangan dapat menangkap informasi mengenai tren referensi konsumen, regulasi, serta standar produk. Para pelaku usaha dapat menggunakan informasi tersebut dalam menyusun strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran untuk memasuki pasar Jepang. Tentunya juga didukung dengan promosi yang baik,” kata Marolop. Menurut Marolop, webinar ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas capacity building pelaku UKM kerajinan tangan Indonesia dalam merencanakan strategi pemasaran produk ke pasar Jepang, khususnya di saat pandemi seperti saat ini. “Pemerintah dan pelaku usaha perlu bekerja sama agar ekspor dapat terus meningkat dan surplus neraca perdagangan dapat terus ditingkatkan,” tambah Marolop. Dalam webinar tersebut, terungkap banyak peluang produk ekspor ke Jepang seperti fesyen. Indonesia rutin mengekspor topi renda dan penutup kepala lainnya, wig sintetis synthetic wigs dan wigs, janggut palsu false beards, alis dan bulumata palsu dari rambut manusia eyebrows and eyelashes of human hair. Editor Eva Martha Rahayu
Bisniscom, BANJARMASIN-Pemprov Kalimantan Selatan mengklaim cukup banyak produk kerajinan tangan asal Banua yang dipasarkan ke luar negeri. Menurut Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perdagangan (Disdag) Kalsel Hj Riaharti Zulfahani, pemasaran produk handmade asal Kalsel banyak yang tidak dilakukan secara langsung, tapi melalui daerah lain di Indonesia seperti Jawa Timur, Jawa Barat
Mahasiswa/Alumni Universitas Jenderal Soedirman25 Maret 2022 0455Halo Arum A, Kakak bantu jawab ya Jawaban A Penjelasan Keunggulan absolut atau mutlak merupakan keunggulan yang dimiliki suatu negara yang mampu memproduksi lebih banyak barang dengan biaya yang murah daripada negara lain dengan menggunakan sumber daya produksi yang sama. Suatu negara yang lebih efisien daripada negara lain dalam memproduksi sebuah barang, namun kurang efisien dalam memproduksi barang lain. Maka negara dapat memperoleh keuntungan dengan melakukan spesialisasi produksi barang yang memiliki keunggulan mutlak. Hal ini sesuai dengan contoh bahwa Indonesia memiliki keunggulan mutlak di bidang kerajinan kayu. Dengan demikian, manfaat perdagangan internasional dalam hal ini adalah memperoleh laba melalui spesialisasi. Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah A. Memperoleh laba melalui spesialisasi. Semoga membantu Arum A, semangat
\n \n peningkatan ekspor kerajinan tangan dapat ditempuh pemerintah melalui
.